Subscribe:

Jumat, 15 Juli 2011

Novel PESAN kecil TUHAN..

PESAN kecil TUHAN.MAMPUKAH KITA MENDENGARNYA?Mampukah kita mendengar pesan... yang ingin Tuhan sampaikan untuk kita hambanya yang dhoif???Penasaran dengan pesan yang ingin Tuhan sampaikan di dalam novel PESAN kecil TUHAN ini?semoga dari hal yang kecil ini kita bisa mengumpulkannnya menjadi besar.

Di awali dengan perjalanan Zaif, seorang pria muslim yang begitu taat pada agama dalam mencari sang Ibu sekaligus menemukan jawaban yang selama ini mengusiknya, mengapa Sang Ibu meninggalkannya?Pencarian itu membuahkan hasil, pertanyaan akhirnya terjawab. Namun Zaif harus menghadapi ujian dari Allah, calon istri yang begitu dicintainya di panggil Yang Maha Kuasa.Kesedihan membawanya berkelana ke Belanda. Di sanalah ia bertemu dengan Rahma, seseorang yang membawanya pada sebuah peristiwa yang tak pernah ia bayangkan bisa terjadi…

Cara pemesanan email saja ke elkautzar@gmail.com

SEORANG PENYAIR

Apa yang dapat diberikan seorang penyair ?

Saat tak ada sesuatu yang dapat mengilhami

Ketika realita tak cukup untuk menginspirasi

Matikah ia…. bersama syair-syair lama

yang t’lah lapuk dan kehilangan pembaca ?



Apa yang harus dilakukan seorang penyair ?

Saat kosong memenuhi imaji

Saat sendiri juga tak cukup berikan ruang untuk kehadiran satu puisi

Tak pantas lagikah ia… tetap disebut penyair walaupun tak lagi mampu

untuk tetap bersyair ?

CARA MENULIS "PUISI"

Puisi adalah susunan kata yang indah, bermakna, dan terikat konvensi (aturan) serta unsur-unsur bunyi. Ciri umumnya adalah bahasa yang padat, penuh metafor.

Biasanya, ini dijadikan sebagai media untuk mencurahkan perasaan, pikiran, pengalaman, dan kesan terhadap suatu masalah, kejadian, dan kenyataan di sekitar kita.

Siapapun bisa menulis puisi dengan berbagai cara dan dapat dilakukan kapan saja. Biasanya kepekaan hati memiliki peran penting disini. Maka, bentuk tulisan ini juga sering diartikan sebagai ekspresi hati.

Berikut tahapan dalam membuat puisi:

1.

Pencarian ide
Kumpulkan atau gali informasi melalui membaca, melihat, dan merasakan terhadap kejadian atau peristiwa, pengalaman (pribadi), social (masyarakat), ataupun universal (kemanusiaan dan ketuhanan).


2.

Perenungan
Memilih atau menyaring informasi (masalah, tema, ide, gagasan) yang menarik dari ide yang didapat. Kemudian memikirkan, merenungkan, dan menafsirkan sesuai dengan konteks, tujuan, dan pengetahuan yang dimiliki.


3.

Penulisan
Inilah proses yang paling rumit, mengerahkan energi kreatif (kemampuan daya cipta), intuisi, dan imajinasi(peka rasa dan cerdas membayangkan), serta pengalaman dan pengetahuan. Untuk itulah, tahap penulisan hendak mencari dan menemukan kata ataupun kalimat yang tepat, singkat, padat, indah, dan mengesankan. Hasilnya kata-kata tersebut menjadi bermakna, terbentuk, tersusun, dan terbaca sebagai puisi.


4.

Perbaikan atau revisi
Baca kembali karya yang telah Anda ciptakan. Ketelitian dan kejelian untuk mengoreksi rangkaian kata, kalimat, baris, bait, sangat dibutuhkan. Kemudian, mengubah, mengganti, atau menyusun kembali setiap kata atau kalimat yang tidak atau kurang tepat.

Biasanya, proses revisi atau perbaikan ini memakan waktu lama, hingga puisi tersebut telah dianggap jadi dan tidak lagi dapat diubah atau diperbaiki oleh penulisnya.



Untuk mahir berpuisi, maka Anda harus terbiasa dan akrab dengan kegiatan membaca. Apapun yang Anda baca, Anda harus melahapnya dalam porsi lebih. Hal ini untuk memunculkan kreatifitas pandang pikir.



Selain itu, Anda juga harus mampu membaca segala yang tersurat dan tersirat dalam kehidupan ini. Baik itu kejadian-kejadian dalam hidup dan kehidupan sehari-hari, membaca keadaan diri Anda (pengalaman dan cara pandang).



Singkatnya, Anda harus mampu menemukan hal-hal yang menjadi inspirasi dan kekuatan Anda dalam berkarya dari manapun sumbernya. Biasakan pula diri Anda membaca kritik-kritik puisi yang ada. Hal ini mampu membangun apresiasi dengan baik.



Setidaknya dengan membaca sebuah kritik karya, Anda akan akan mampu melihat sebuah kelemahan dan keunggulan karya yang dikritik itu sehingga memperkaya wawasan Anda dalam menulis.



Hal penting lainnya adalah menulis. Meski ada beberapa cara, namun Anda tidak perlu terlalu terikat pada aturan. Anda bebas menulis apa saja sesuai keinginan hati, baru kemudian melakukan pengeditan.



Untuk berlatih, Anda juga bisa melakukan teknik copy the master, yaitu dengan memenggal sebagian puisi yang berirama lalu kita lanjutkan dengan tulisan Anda sendiri. Cara ini sangat efektif untuk mengasah kemampuan menulis Anda.



Hal yang tidak kalah penting adalah banyak berlatih dan tidak terpaku pada satu gaya penulisan. Sering-seringlah berlatih, melakukan diskusi atau membahas karya bersama penikmat dan pemerhati karya sastra, dan menyempurnakan karya-karya tulisan Anda, maka kemampuan Anda dalam berpuisi akan semakin terasah dengan baik. Selamat mencoba!

5 Tips Agar Menulis Jadi Mudah

Seringkali dari kita bila sedang membuat suatu tulisan, apakah itu bersifat ilmiah ataupun juga non ilmiah, beban perasaaan yang membelenggu dari beberapa faktor seperti rasa takut yang berlebihan terhadap tulisan kita sendiri, biasanya yang paling umum rasa tidak percaya diri akan ‘kebenaran’ dan ‘kekuatan’ dari apa yang kita tulis. Hal itu sangat wajar terjadi, apalagi sebagian dari kita memang bukan berasal dari latar belakang penulis atau jurnalis. Tapi satu hal yang perlu diingat adalah, menulis merupakan ketrampilan dasar yang bahkan seorang anak sekolah dasar pun mampu melakukannya. Rasa beban tersebut terjadi justru saat kita sudah punya banyak pengalaman dan pengetahuan, karena disitulah sumber utama masalahnya. Semakin pintar diri kita pasti berbanding lurus dengan semakin banyakanya analisa dan logika yang dominan di kepala kita.



Beda dengan orang yang punya sedikit pemikiran, kemungkinan besar ia akan bisa menulis dengan beban yang ringan karena yang banyak berperan adalah sisi kreatifnya di otak kanan yang tidak terlalu peduli dengan analisa logika otak kiri. Beberapa tips yang mungkin bisa kita terapkan untuk mendobrak belenggu dalam semangat menulis antara lain :





1. Menulis adalah Kesenangan, bukan hanya games atau nonton bioskop saja yang bisa bikin kita senang, imajinasikan saat jemari kita menulis saat itulah sebenarnya kita sedang ‘bermain’ dengan kata-kata terangkai. Tidak perlu khawatir bahkan bila kosa kata kita agak berantakan, yang penting

setiap huruf mengalir begitu saja sesuai dengan perasaan yang kita ciptakan tadi, menulis adalah kesenangan.



2. Menulis adalah Berbicara, ini agak aneh memang, tapi saat kita menulis coba khayalkanlah bahwa kita ’sebenarnya’ ini sedang ngobrol dengan teman-teman kita. Saat imajinasi itu terjadi, saat itu pula kata - kata akan meluncur dengan deras layaknya sedang berbicara dengan teman-teman. Jarang sekali kita terlalu banyak berpikir sebelum berucap saat sedang ngobrol. Semuanya berlangsung spontan dan lugas.



3. Menulis berarti Berbagi, seperti halnya amal, setiap tulisan karya kita, sedikit banyak pasti dan harusnya bermanfaat untuk orang lain. Itulah sebenarnya kunci utama dalam kegiatan menulis. Kita membuat tulisan dan orang lain membacanya. Ada hubungan tidak langsung antara apa yang kita berikan dalam bentuk tulisan dengan kemajuan atau kesuksesan orang yang membacanya. Tidak selalu harus uang untuk beramal, tulisan juga bisa kok.



4. Menulis berarti Membebaskan, dalam tulisan fiksi berupa cerpen atau novel, kita mendapat kesempatan yang sangat luas dalam berekspresi. Seorang penulis fiksi bebas berimajinasi terhadap keadaan, sang tokoh, alur cerita dll. Dalam kata lain, saat Anda menulis cerita, Anda adalah ’sang pencipta’. Ekspresikan diri kita sepuasnya karena ranah ini benar- benar milik kita.



5. Menulis berarti Hidup, mirip sebuah iklan rokok, “bikin hidup lebih hidup”, mungkin seperti itulah perumpamaannya. Saat kita melakukan kegiatan tulis menulis saat itu pula kita seakan digiring ke sebuah fenomena aktualisasi diri. Menulis berarti menghidupkan jiwa kita dalam bentuk karya tulis. Menulis tidak hanya sekedar kegiatan layaknya makan minum, tapi lebih bermakna dalam, utamanya seperti bernafas, sudah menjadi bagian diri kita. Menulis adalah kehidupan kita.



SELAMAT MENULIS....