Sebentar!
Izinkan aku sejenak bernafas di laringmu
saat kau datang bersama hujan kemarin,
aku minta maaf
karena aku tidak menyediakan payung untukmu
Sebentar!
Sebentar saja, tunggu aku merunut langkah rajukmu
tak perlu kau hentakhentak tanah tak basah sebab aku yang salah
Mencintaimu seperti memamah padas panas
sebab itu tunggulah aku sebentar
Mendung memang tak mungkin lama menggantung
ia sebentar lagi akan jatuh atau hilang
tapi tidak sendu di matamu
aku tahu itu
merakit benang-benang detik ke menit
sesiksa itukah perbedaan?
Memang ini bukan tentang hujan
ini tentang perbedaan
tentang kita yang menamai Tuhan dengan cara yang berbeda!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar