Sungguh, Ia berusaha sepenuh hati menenangkan dirinya. Ia berusaha meredam perasaan cinta yang makin membara dalam dirinya. Akan tetapi, sayang, akhirnya ia tak kuasa. Perasaan cintanya malah kian membara. Cintanya terus mendera dalam jiwa.
Mulutnya boleh jadi bungkam seribu bahasa, tetapi tabiatnya begitu fasih berbicara. Semua orang akhirnya tahu, ia sedang di terjang badai cinta. Malah yang tak kenal cinta sekalipun tentu mengerti bahwa ada cinta dalam dadanya. Semua tersirat dalam tatapan matanya.
Suatu hari, ia duduk bersama orang yang memahami isi hatinya. ketika orang yang mengetahui isi hatinya itu berkata bahwa ia tahu sepenuhnya apa yang sedang bergelora dalam dadanya, ia mengelak dan bilang tidak.
Sejurus kemudian, lewat di hadapan mereka sang pujaan yang selama ini mendera dalam dadanya. Seketika ia salah tingkah. wajahnya langsung merona merah. Ia berusaha menenangkan dirinya dengan memotong omongan teman duduknya. namun, ia tetap tak bisa. Ucapannya terbata-bata. ia seolah mengeja kata-kata. dan kala sang pujaan lewat ia di buat panik olehnya.
Air mata cinta mengalir sudah tanpa henti
Dan tirai tersingkap indah sekali
Hatimu layaknya kucing garang saja
Gesit menerkam kala melihat mangsa
Sampai kapan kan kau sembunyikan?
Ungkapkan saja gelagak cintamu
Wassalam..
Dari pojok jakarta
:: Kang Ony ::
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar